Selasa, 15 Juni 2010

Pemanfatan Barang Bekas dalam Pembelajaran Matematika







Permainan Matematika

Permainan Tebak Asyik
Matematika tidak harus menjadi momok menakutkan, karena matematika juga mengasyikkan sebagai permainan. Selain menghibur, juga bermanfaat untuk mencari informasi penting, hari kelahiran.
Berikut ini adalah beberapa permainan dengan perhitungan Matematika. Anda bisa mengajak anak anda untuk mengikuti permainan ini, agar mereka semakin menyenangi matematika dan angka-angka.
Alat dan bahan:
- kertas
- boleh juga menggunakan sebuah kalkulator – kalau bisa dengan layar berdigit 12 atau lebih – agar hasilnya lebih menarik.
Semakin banyak peserta permainan, tentu akan lebih mengasyikkan.


Permainan I

Layar kalkulator akan menampilkan tanggal lahir anda, serta usia anda sekarang

1. Masukkan tanggal kelahiran anda pada kalkulator. Dahului bulan kelahiran, diikuti tanggal lahir (untuk angka bulan 1 sampai dengan 9 diketik dengan angka 0 di depannya, misalnya 01 = Januari), kemudian dua digit terakhir dari angka tahun.

2. Kalikan angka itu dengan 2

3. Hasilnya jumlahkan dengan 5

4. Kalikan hasilnya dengan 50

5. Tambahkan dengan 1758 kalau anda belum berulang tahun, atau 1759 jika anda sudah melewati hari ulang tahun anda tahun ini.

6. Kurangkan hasilnya dengan keempat digit angka tahun kelahiran.

Hasilnya adalah satu atau dua digit pertama adalah bulan kelahiran, dua digit kedua adalah tanggal lahir, dua digit ketiga adalah tahun kelahiran, dan dua digit terakhir adalah usia anda sekarang.


Permainan II

besihin layar kalkulatornya, Layar kalkulator akan menampilkan nomor telepon 12 digit anda

1. Masukkan tujuh digit pertama nomor telepon anda (tidak termasuk 0 di depannya)

2. Kurangkan dengan angka dua digit terakhir dari tujuh angka no.1

3. Hasilnya kalikan 80

4. Tambahkan dengan 1

5. Kalikan hasilnya dengan 250

6. Tambahkan hasilnya dengan enam digit terakhir dari nomor telepon anda

7. Sekali lagi tambahkan dengan angka yang sama

8. Hasilnya kurangi dengan 250

9. Bagi hasilnya dengan 2
Maka di dapatlah 12 nomor telpn anda……….

Permainan III kartu ajaib
Kartu ajaib, pertama mendengar kata “Kartu Ajaib” mungkin anda merasa penasaran dan ingin segera mengetahuinya. Mengapa disebut kartu ajaib? apa istimewanya? mungkin itu adalah beberapa pertanyaan yang terlintas dibenak anda. Kartu ini “ajaib” karena dapat digunakan untuk menebak tanggal lahir (ataupun angka). Kartu untuk menebak tanggal lahir ini terdiri dari lima buah kartu, masing-masing kartu berisi 16 angka yang disusun.




Cara permainannya:
1.Ajaklah seorang teman anda, kemudian mintalah teman anda untuk memikirkan tanggal lahirnya tetapi tanpa menyebutkannya kepada anda.
2.Jika sudah, tunjukkan kartu pertama dan tanyakan kepada teman anda apakah angka yang dimaksud ada di kartu pertama.
3.Kemudian kartu kedua, tanyakan apakah angka yang dimaksud juga ada dikartu kedua.
4.Begitu seterusnya sampai kartu kelima.
5.Jika angka yang dimaksud teman anda ada dikartu pertama, kartu kedua dan kartu keempat, maka angka yang dimaksud teman anda adalah 11.
6.Kemudian jika angka yang dimaksud hanya ada di kartu keempat dan kelima maka angka yang dimaksud adalah 24. Bagimana bisa?


Contoh:
kita akan mencari angka 9. Perhatikanlah bahwa angka 9 hanya terdapat pada kartu pertama dan kartu keempat. contoh lain, kita akan mencari angka 27, maka angka 27 ada disemua kartu kecuali kartu ketiga. Apakah anda sudah tahu kuncinya?
Caranya:
kita hanya tinggal menjumlahkan angka pertama di pojok kiri atas pada kartu jika angka yang dimaksud ada dikartu tersebut. Maka jika angka yang dimaksud ada di kartu ketiga dan kelima, maka dengan mudah kita dapat menebak angka yang dimaksud adalah 20.
Syarat dari permainan ini adalah kejujuran dari teman anda, bisa saja sebenarnya angka yang dimaksud ada dikartu pertama tetapi teman anda tidak mau mengatakannya. Jadi sebelum memulai permainan ini, mintalah agar teman anda jujur. Selamat mencoba, semoga sukses.

Pemanfaatan Alam Sekitar Dalam Pembelajaran Matematika

Pemanfaat Korek Api dalam Pembelajaran Matematika
BAB I
PENDAHULUAN

Siswa dapat mengenal barisan dan deret aritmatika, barisan dan deret geometri dengan menggunakan media batang korek api. Sehingga mereka perlu konsep dasar tentang materi tersebut. Oleh karena itu kami menyusun makalah yang berisi tentang pemanfaatan alam sekitar dalam media pembelajaran matematika.
Untuk pemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran matematika ini kami pilih korek api. Karena sangat mudah didapatkan. Disini kami akan menjelaskan konsep dasar deret dan barisan
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar Korek Api

Di dalam kehidupan sehari-hari siswa sudah dapat mengenal korek api, karena semua orang dalam kehidupan sehari-hari menggunakan korek api dalam pemanggangan. Tapi di sini kita akan membahas korek api tersebut sebagai media pembelajaran matematikayang sangat istimewa karena bisa di manfaatkan dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika. Kelebiahan korek api sebagai media pembelajaran matematika pada materi barisan dan deret, yaitu:
1. Ekonomis
2. Dialogis
3. Bisa digunakan untuk permainan yang menghibur
BARISAN & DERET ARITMATIKA
Siswa di suruh untuk menyusun batang korek api dengan pola persegi dan segitiga, supaya siswa dapat menghitung barisan dan sekaligus deret dalam penyelesaian kedua pola tersebut.
a. pola persegi


b. pola segitiga


Suruhlah siswa tersebut menghitung batang korek api perbaris, dan lakukan lah dengan teliti. Maka di dapatkanlah:
Pola Persegi : 4, 7, 10, 13, 16
Pola Segitiga : 3, 5, 7, 9, 11
Keistimewaan dalam menyusun batang korek api dalam dua pola tersebut adalah untuk mengetahui barisan dan deret yang di mulai dari angka 3 dan 4. Pada pemakian media korek api ini kita dapat melakukan sampai suku ke-n.
BARISAN & DERET GEOMETRI
Pada bagian geometri, Batang korek api di susun berbentuk pola persegi & pola segitiga.
Bentuk 1


Bentuk 2

Dalam menghitung jumlah batang korek api, dalam gambar korek api tersebut. Maka di dapatlah hasil:
Bentuk 1: 3, 6, 12, 24
Bentuk 2: 3, 9, 27, 81
Jadi dalam pembelajaran barisan dan deret sangat mudah di gunakan dengan media korek api, karena sangat mudah di temukan hasilnya dengan cepat dan sangat mudah di gunakan.
BEBERAPA PERMAINAN KOREK API YANG MENGHIBUR
1. Buatlah persamaan berikut menjadi persamaan yang benar, hanya dengan menggeser 1 batang korek api


2. Mengosongkan gelas
Dua bola pingpong berada dalam sebuah gelas yang dibentuk dari empat batang korek api. Tunjukkan bagaimanakah cara memindahkan cukup dua batang saja sehingga bola pingpong itu tidak lagi berada di dalam gelas, namun di luarnya. Percayalah, ini sangat mudah


3. Deretan 12 batang korek api
Deretkanlah 12 batang korek api. Tugas kalian adalah menyusun batang korek api ini menjadi setangkep (dua-dua), sehingga tinggal 6 buah deretan saja. Syaratnya harus memindahkan batang-batang ini melewati 2 batang. Misalnya batang 1 dapat disatukan dengan batang 4 karena melewati batang 2 dan 3. Silahkan mencoba, karena sangat permainannya sangat menyenakngkan.



BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemanfaatan korek api sebagai media pembelajaran ini disusun untuk memudahkan pendalaman materi barisan dan deret. Serta memberikan konsep dasar barisan dan deret aritmatika_geometri kepada siswa sehingga materi barisan dan deret lebih mudah di pelajari. Media ini ditujukan untuk siswa sekolah dasar.

B. SARAN
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami meminta kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua

FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGERTIAN DAN FUNGSI
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I
Pendahuluan
Hingga saat ini banyak orang yang menilai matematika sebagai bidang studi yang paling sulit. Penilaian tersebut kemudian memunculkan pertanyaan mengapa matematika sulit dipelajari? Lantas media apakah yang dapat meminimalisir kesulitan belajar matematika?
Meskipun matematika di anggap memiliki tingkat kesulitan yang paling tinggi, namum setiap orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari. Pemecahan masalah tersebut minsalnya dalam penggunaan informasi, penggunaan pengetahuan tentang bentuk.
Matematika merupakan bahasa simbolis yang mempunyai fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan.
Sebagai bahasa simbolis, ciri utama matematika ialah penalaran secara deduktif namun tidak mengabaikan cara penalaran induktif.
Obyek matematika yang bersifat abstrak tersebut merupakan kesulitan tersendiri yang harus dihadapi peserta didik dalam mempelajari matematika. Tidak hanya peserta didik, guru pun juga mengalami kendala dalam mengajarkan metematika terkait sifatnya yang abstrak.
Konsep-konsep matematika dapat dipahami dengan mudah bila bersifat konkrit. Karenanya pengajaran matematika harus dilakukan secara bertahap. Pembelajaran matematika harus dimulai dari tahapan konkrit. Lalu diarahkan pada tahapan semi konkrit. Setelah itu memasuki tahapan abstrak.
Penggunaan TIK dalam pembelajaran matematika tidak hanya sebagai media yang memaparkan obyek semi konkrit. Disamping itu TIK juga sangat berperan dalam membantu mengurangi kesalahan umum yang biasa terjadi. Kekeliruan tersebut mencakup pemahaman menganai simbol, nilai tempat dan perhitugan. Padahal ketiganya merupakan konsep paling dasar yang harus dikuasai peserta didik.
Kurangnya pemahaman tentang simbol, tidak terlalu menimbulkan kesulitan jika peserta didik diminta menyelesaikan soal-soal sederhana seperti 5 + 3 = … atau 9 – 4 = …. Kesulitan mulai dirasakan ketika soal sedikit diubah seperti 5 + … = 7 atau … + 3 = 6. kesulitan seperti ini disebabkan peserta didik tidak benar-benar memahami simbol misalnya simbol sama dengan (=), tidak sama dengan (≠), tambah (+), kurang (-) dan sebagainya.
Sedangkan minimnya pemahaman pemahan tentang nilai tempat setiap satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya akan menimbulkan kesulitan bagi peserta didik bila dihadapkan pada lambang bilangan basis bukan sepuluh.
Adanya kekeliruan dalam memahami konsep-konsep dasar matematika tersebut, maka semakin menegaskan bahwa penyampaian materi dengan media konvensional perlu diganti dengan media alternatif yang lebih canggih seperti TIK. Sehingga matematika semakin mudah dipelajari dan kesan sulit yang selama ini melekat dapat dihilangkan. Karena pembelajran matematika tersebut sangat sulut, maka akan di bahas lah media dalam pembelajaran matematika agar matematika tersebut menjadi asyik dan menarik.

BAB II
PEMBAHASAN
Untuk dapat mentransfer pelajaran matematika agar dapat diterima dengan baik oleh siswa , haruslah disusun metode pembelajaran yang, mudah,menarik, dan menyenangkan sehingga siswa tertarik dalam proses pembelajaran matematika yang berlangsung. Dengan tertariknya siswa mengikuti pembelajaran ,tingkat pencapaian tujuan belajar akan lebih besar.
Dalam menciptakan susana pembelajaran yang menarik tentunya diperlukan sebuah metode pelajaran yang baik, namun untuk berlangsungnya metode pembelajaran itu ,di perlukan sebuah media pembelajaran yang sesuai. Peran media pembelajaran merupakan sebagai alat yang akan menghubungkan pelajaran kepada siswa agar pembelajaran berjalan dengan efesien.
Media pembelajaran merupakan sebuah terobosan yang harus di ikutsertakan dalam proses pembelajaran matematika. Dengan menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran matematika diharapkan akan dapat menghubungkan antara pengetahuan matematika dengan kehidupan sehari – sehari hari .Sehingga belajar matematika bukan sekedar konsep hafalan dan rumus tapi dapat langsung aplikasikan ke kehidupan nyata. Misalnya pengetahuan matematika diskrit, siswa dapat menggunakanya dalam pemograman komputer.
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin media yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa arab , media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. media pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja dan terencana disiapkan atau disediakan guru untuk mempresentasikan atau menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan siswa untuk dapat terlibat langsung dengan pembelajaran matematika

Media memiliki pengertian fisik dan nonfisik yang sering disebut dengan hadrwere (fisik), dan Softwere(non-fisik).Hardwere yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar,atau diraba dengan panca indra.Misalnya komputer, Peta konsep. Sedangakan softwere yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa . Misalnya rumus –rumus bangun ruang, teori phytagoras,dll.

B. Fungsi dan mamfaat media pendidikan
Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika dapat membangkitkan keinginan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dengan memfaatkan media yang benar memungkinkan siswa dapat menjalankan pembelajaran dengan rasa senang , sehingga keinginan untuk belajar matematika tumbuh dari dalam diri siswa.
Menurut Levie dan Lenzs (1982) Mengemukakan ada beberapa fungsi media pembelajaran :
a. Fungsi Atensi merupakan inti, yaitu menarik dan mengerahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau yang menyertainya teks materi pelajaran.
b. Fungsi Afektif dapat menggugah emosi sikap siswa, misalnya informasi yang mneyangkut masalah sosial datau ras.
c. Fungsi kognitif mempelancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris untuk mengekomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Dalam proses pembelajaran matematika penggunaan media pembelajaran ,mempunyai ,beberapa mamfaat ;
1. Memperjelas penyajian pesan dan ionformasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivsasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemampuan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemapuannya.
3. Mengatasi keterbatasan indera , ruang dan waktu;
4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa, tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.

Media pembelajaran matematika adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pengetahuan dari pendidik (sumber informasi) kepada siswa (penerima informasi ) dalam pembelajaran matematika. yang paling banyak digunakan dalam pembelajran matematika yaitu media cetak, media elektronik, media model dan petakonsep. berikut beberapa jenis media yang digunakan dalam pembelajaran matematika ;
Media Cetak
Media cetak merupakan media yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi,dengan menggunakan media ini pembelajaran akan berjalan dengan mudah karena materi yang akan diajarkan sudah tersedia. Minsalnya buku pelajaran.

Media Elektronik
Media yang digunakan dengan bantuan alat-alat elektronik ,misalnya kartulator dan komputer,
Media Peta Konsep
Media peta konsep bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan konsep belajar dan pemecahan masalah.

Hubungan Antara Media Pelajaran dengan Pelajaran Matematika
Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang bersifat abstrak dan merupakan pelajaran yang di anggap sulit oleh siswa. Di samping itu materi dalam pelajaran matematika berputar dalam masalah angka dan simbol –simbol sehingga murid kurang mengetahui tentang penjelasan dan mamfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kesulitan - kesulitan dalam proses pembelajaran matematika diatas merupakan tolakan arau acuan dalam penggunaan media pembelajaran. Dengan menggubnakan media pembelajaran .Penyampaian didesain sedemikian mungkin agar penyampaiannya lebih menarik, lebih interaktif dan lebih efesien tenaga dan waktu. Dengan demikian diharapkan siswa merasa tertarik dalam memahami pelajaran, tidak jenuh, dan bersemangat.

Bab III
Penutup

Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi semakin mendorong upaya-upaya yang pembaharuan dalam pemanfaat hasi-hasil tehnologi dalam proses belajar. Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Berbagai macam media pembelajaran merupakan salah satu factor penunjang yang penting dalam proses peningkatan kualitas belajar mengajar.
Dari berbagai pandangan, disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadi proses belajar

kritik dan saran
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami meminta kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua